Tuturan direktif (tuturan langsung) pada percakapan mahasiswa berupa saran, permintaan, dan perintah. Tuturan langsung tergolong produktif dalam aktivitas sehari-hari, sehingga memungkinkan ditemukan penggunaan maksim yang dilanggar oleh mahasiswa, baik berbentuk pemakaian kesantunan serta penggunaan maksim prinsip kesantunan pada tuturan langsung para mahasiswa. Interaksi antar-mahasiswa dalam menggunakan tuturan direktif menunjukkan pemakaian prinsip maksim kebijaksanaan; kedermawanan/kemurahan hati; penghargaan; kesederhanaan/kerendahan hati; permufakatan; dan kesimpatian. Semua prinsip kesantunan muncul karena gabungan pola pendidikan di keluarga, masyarakat, dan lingkungan kampus. pemakaian prinsip kesantunan tuturan direktif dalam interaksi antar-mahasiswa tergolong baik karena dalam interaksi menggunakan tuturan, para mahasiswa menunjukkan pemakaian prinsip (1) maksim kebijaksanaan yaitu berpegang pada prinsip untuk selalu mengurangi keuntungan dirinya sendiri dan memaksimalkan keuntungan pihak lain dalam kegiatan bertutur; (2) prinsip kedermawanan atau maksim kemurahan hati, yaitu selalu berusaha menghormati orang lain dalam bertutur; (3) maksim penghargaan yaitu selalu berusaha memberikan penghargaan kepada pihak lain; (4) maksim kesederhanaan atau maksim kerendahan hati, yakni bersikap rendah hati dengan cara mengurangi pujian terhadap dirinya sendiri; (5) maksim permufakatan, yaitu saling membina kecocokan atau kemufakatan di dalam kegiatan bertutur; dan (6) maksim kesimpatian, yakni dapat memaksimalkan sikap simpati antara pihak yang satu dengan pihak lainnya.
Referensi
Taufik, I. N., Puspandari, D., & Mahardika, R. Y. (2023). Analisis Bentuk Pemakaian Prinsip Kesantunan pada Tuturan Direktif dalam Interaksi Mahasiswa. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 12(1), 204-220.
https://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/jurnal_ranah/article/view/6139
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tulis komentar Anda!
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.